Senin, 21 September 2015

PPIC Perusahaan Furniture / Mebel : Cara Menghitung Kayu Olahan dan Mengahiri Periode Laporan

Ilustrasi :
-Stok log / balok di pabrik  (harta perusahaan)
-Di bawa ke gergaji luar / eksternal (harta perusahaan)
-Setelah jadi kayu olahan semisal papan di bawa lagi ke pabrik (harta perusahaan yang berkurang volume kayu akibat pengolahan menjadi serbuk kayu dan potongan kayu yang tidak bisa di pakai).
-dari papan di olah menjadi komponen (harta perusahaan yang berkurang volume kayu akibat pengolahan menjadi serbuk kayu dan potongan olahan yang tidak bisa di pakai).

Form yang digunakan :

Pembelian / Stok Kayu
>Tanggal Masuk
>Kode kayu
>Jenis kayu
>Volume
>Tanggal Keluar

Surat Jalan
>Tanggal Keluar
>Kode kayu
>Jenis kayu
>Volume

Kayu Olahan 1
>Tanggal Olahan
>Kode kayu
>Jenis kayu
>Volume
>Tanggal Keluar

Kayu Olahan 2
>Tanggal Olahan
>Kode kayu
>Jenis kayu
>Volume
>Tanggal Keluar

Cara menggunakan :

Pembelian / stok kayu
Tgl Masuk Kode Jenis    Volume Tgl Keluar
29/09/15    a      log jati 10m3     30/09/15
29/09/15    b     log jati  15m3           

Surat Jalan
Tgl Keluar Kode Jenis     Volume
30/09/15  a        log jati  10m3

Kayu Olahan 1
Tgl Olahan Kode Jenis        Volume Tgl Keluar
01/10/15    a1      papan jati  4m3     02/10/15
01/10/15    a2      papan jati  2m3
01/10/15    a3      papan jati  1m3

Log dengan kode kayu a di olah menjadi 3 kayu olahan di beri  kode kayu a1, a2 dan a3
Dengan menggunakan kode kayu turunan akan memudahkan mencari kode asal kayunya.
Di program dengan menggunakan rumus left (kode kayu, 1) . sudah pernah diterangkan di tulisan sebelumnya.

Kayu Olahan 2
Tgl Olahan Kode Jenis  Volume  Tgl Keluar
03/10/15    a11    kaki     2m3       ke unit rakit
03/10/15    a12    frame  1m3
03/10/15    a13    top      0,5m3

Di ahir periode laporan misal tanggal 30/09/15  akan tercatat harta perusahaan sebagai berikut :

Stok kayu (kode kayu a) = 0  karena sudah keluar
Surat jalan = 10m3  karena belum di proses
Jadi harta ahir laporan = stok kayu + surat jalan = 10m3

Laporan di periode berikutnya adalah :
Harta berikut = harta ahir laporan + kayu olahan 1 + kayu olahan 2
Mengingat harta ahir laporan bernilai 0 dengan adanya harta kayu olahan 1
Dan harta kayu olahan 1 bernialai 0 dengan adanya harta kayu olahan 2

Cara membaca laporan :

Dari kayu a = 10m3 menjadi a1=4m3, a2=2m3, a3=1m3
Dari 10m3 di olah menjadi 7m3 (ada pengurangan volume akibat olahan)

Dari kayu a1=4m3 menjadi a11=2m3, a12=1m2, a13=0,5m3
Dari 4m3 di olah menjadi 3,5m3

Jika harga log 1juta/ m3 maka dari pembelian log 10m3 = 10juta setelah di olah menjadi 7m3 = 7 juta

Berikut cara menghitung bep alias balik modal kayu olahan agar meskipun ada pengurangan di volume kayu tetapi harga ahirnya tetap seperti harga beli yaitu 10juta.

Rumus = (volume kayu olahan / volume total kayu olahan) x harga kayu yang di olah

Jadi
Harga kode kayu a1 = (4/7) x 1.000.000 = 571.429
Harga kode kayu a2 = (2/7) x 1.000.000 = 285.714
Harga kode kayu a3 = (1/7) x 1.000.000 = 142.857
Total harga = 571.429 + 285.714 + 142.857 = 1.000.000 (sesuai harga dengn beli).

Harga kode kayu a11 = (2/3,5) x 571.429 = 326.531
Harga kode kayu a12 = (1/3,5) x 571.429 = 163.265
Harga kode kayu a13 = (0,5/3,5) x 571.429 = 81.633
Total olahan = 326.531 + 163.265 + 81.633 = 571.429 (sesuai dengan harg kode kayu a1).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar